Bekerja keras mengangkut hasil produksi | img : bisnisukm.co
Persimpangan jalan seringkali membuat tersesat orang yang belum pernah melaluinya, tanpa peta, tanpa pembimbing. Begitu juga dengan jalan bisnis | img : saputraroy.com
KERJA KERAS TERUS kapan suksesnya?
Update at 20.39. Dalam topik Bisnis kecil,Manajemen
Di masyarakat kita atau bahkan kita sendiri, sering mengeluh betapa beratnya beban hidup. Dari dulu hingga sekarang, dari kecil hingga tua terus menerus kerja keras, namun kondisi perekonomian mereka seolah-olah tidak mau berubah. Seakan-akan nasib baik tidak mau berpihak kepada kita.
Dalam banyak kasus salah satu penyebab utama tidak berubahnya kondisi perekonomian, adalah kita tidak punya tujuan yang jelas, seperti apa tujuan kita, apa yang ingin kita capai. Padahal untuk merubah kondisi perekonomian, ada banyak sekali jalannya, bahkan tidak terhitung banyaknya jalan tersebut. Dari mulai yang baik atau buruk, dari yang legal sampai yang illegal.
Kalau tujuan saja tidak tahu bagaimana kita bisa menentukan jalan mana yang harus kita tempuh?, dengan apa kita menempuhnya? Setidak-tidaknya kita harus punya ke arah mana tujuan kita. Namun ada juga yang sudah mempunyai tujuan, namun tidak tahu jalan yang mesti ditempuh, jalan mana yang paling baik, paling cepat, paling mudah. Bukankah kalau kita ingin ke Surabaya ada banyak jalan yang bisa kita lewati, kita bisa memilih jalan yang paling dekat, paling bagus, paling mudah atau sebaliknya. Untuk tahu jalan tersebut kita harus punya gambarannya. Bisa kita bertanya pada orang, atau melihat peta, akan lebih baik lagi kalau ada yang mau mengantar kita. Namun dalam kehidupan nyata memanglah tidak mudah untuk melakukan hal tersebut.
Jaman sekarang kita sebenarnya lebih beruntung, karena banyak sekali orang-orang yang pernah, bahkan sering mencapai sukses finansial (kaya), dengan melalui beberapa jalan yang berbeda, yang mau berbagi pengetahuan/pengalaman baik di media masa (Koran, TV, Radio) maupun di seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan.
Bahkan ada juga yang membuat pedoman-pedoman secara umum (karena tiap orang punya tujuan yang berbeda-beda, sehingga jalannya pun berbeda-beda) dan melakukan bimbingan-bimbingan. Namun kebanyakan kita tidak mau memanfaatkan hal tersebut. Sering kali kita lebih suka menggunakan cara kita sendiri untuk mementukan jalan, padahal kita belum berpengalaman atau bahkan tidak punya gambaran apapun dengan jalan tersebut.
Bisa kita bayangkan jika kita ingin dari Surabaya ke Jakarta, lalu kita berjalan ke arah timur. Berhari-hari sampai berbulan-bulan kita berjalan, melewati jalan yang beraspal sampai berlumpur, tersengat panas matahari, kedinginan embun malam, kita berjuang, bekerja keras tapi kita pernah tidak sampai ke tujuan, Jakarta. Kenapa? Tentu karena arah jalannya salah.
Bisa juga arahnya sudah benar, kita ingin dari Surabaya ke Jakarta, kita berjalan ke arah barat. Namun jalan yang kita pilih bukan jalan yang paling dekat, bukannya kita berjalan dari Surabaya ke Tuban, Semarang, Cirebon sampai Jakarta, tapi kita memilih lewat Pasuruan, Malang, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Solo, Jogja terus sampai Jakarta yang tentu saja jalannya lebih jauh, belum lagi kalau kita tersesat. Atau bisa juga pada awal perjalanan arah kita sudah benar, tapi dalam perjalanan kita melihat jalan lain yang tampak lebih baik, lebih mulus lalu kita tergoda untuk melewatinya, padahal belum tentu jalan tersebut menuju tempat yang kita tuju.
Pertanyaan selanjutnya, dengan kendaraan apa kita mencapainya? Dengan sepeda, bus, pesawat atau jalan kaki? Dengan kendaraan pribadi atau dengan kendaraan umum? Jadi dari pengibaratan tersebut di atas kita bisa menjabarkan dengan keadaan kita masing-masing. Apa tujuan hidup kita? Lewat "jalan" usaha/bisnis mana yang akan kita tempuh? Dengan "kendaraan" organisasi apa? "Kendaraan" organisasi milik sendiri atau milik umum? Atau dengan jalan kaki (tanpa organisasi, tanpa orang lain, bekerja sendiri)? Mari kita coba merenung sejenak seperti apakah tujuan hidup kita, jalan yang kita tempuh dan kendaraan yang kita gunakan?
Dalam perjalanan menuju sukses finansial sangat perlu pedoman, pembimbing. Sehingga kita jadi tahu apakah yang kita lakukan sudah benar? Bahwa kita tidak salah arah, salah jalan, salah kendaraan? Jangan sampai karena ketidak-tahuan kita, ketidak-mauan kita untuk bertanya/belajar membuat kita banyak kehilangan waktu, tenaga dan biaya untuk berjalan menuju tempat yang bukan tujuan kita. Atau mungkin kita tidak pernah sampai ke mana-mana karena kita hanya berjalan berputar-putar saja. Jadi jika sekarang ini kita sedang mengalami kemandekan, atau justru kemunduran, mari kita berhenti sejenak untuk merenungkan kembali langkah-langkah kita. Jika ada kesalahan kita benahi. Jika tidak tahu, mari kita bertanya kepada orang yang kita anggap dan memang lebih tahu.
Jika kita bodoh mari kita belajar. Jika kita tidak mampu mengatasi sendiri, menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita berkumpul dengan teman-teman se-ide, se-nasib yang sama-sama punya keinginan untuk maju, berbincang, berdiskusi untuk menyelesaikan bersama-sama.
Mari maju bersama merajut sukses masa depan!
Bagaimana menurut anda?
Jangan Lupa:
KERJA KERAS TERUS kapan suksesnya?
Artikel ini diposting dari blog BALUNGAN SUGIH, , at 20.39 dalam topik Bisnis kecil, Manajemen dan permalink http://balungansugih.blogspot.com/2007/08/kerja-keras-terus-kapan-suksesnya.html. 510. Jangan lupa baca artikel terkait dan tinggalkan komentar anda.Baca juga artikel yang lain:
Langganan:Posting Komentar (Atom)
10 Tulisan Terakhir
Formulir Kontak
Ads
Popular Post
-
Kerja keras merupakan sebuah syarat yang harus dilakoni oleh seorang pengusaha dalam merintis usahanya. Namun untuk sekarang ini, hanya deng...
-
Ibaratnya kita sedang menuju puncak gunung kesuksesan, dengan mengendarai seekor sapi. Dalam perjalanan panjang dan melelahkan itu, kebutuha...
-
Jika kita berjalan pada suatu tujuan, akan selalu ada gangguan, godaan dan rintangan. Ada banyak jalan menuju tempat yang kita tuju. Jika ki...
-
Dalam sebuah usaha, keuangan merupakan faktor yang sangat penting, karena memang inti dari sebuah usaha. Banyak persoalan yang timbul dalam ...
-
Coblak-cublak suweng… Suwenge teng gelenter… Mambu ketundung gudel.. Beberapa penggal bait lagu jawa anak-anak diatas mungkin aka...
Adsense
...jalur menuju daftar orang terkaya agaknya memang dunia usaha, dunia bisnis, dunia perdagangan dalam arti luas. Para pejabat publik yang kaya raya pun kita temukan adalah mereka yang datang dari dunia usaha, bukan pegawai negeri yang merintis karier dari bawah, bukan pula kaum profesional dengan keahlian spesifik di bidang tertentu di luar dunia usaha. Dengan demikian, jika menjadi kaya adalah tujuan yang dianggap paling bermakna dalam hidup, maka pilihan untuk berkiprah dalam dunia usaha adalah pilihan yang masuk akal.
(Andrias Harefa - pembelajar.com - 02 September 2007 - 22:43)
(Andrias Harefa - pembelajar.com - 02 September 2007 - 22:43)
Tulis Komentar Kamu dibawah, pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "KERJA KERAS TERUS kapan suksesnya?"Posting Komentar